Selasa, 25 September 2012

Cinderella Story Does Exist, I Wrote My Own Fairytale

Wanita itu suka nggosip? Hmm.... lebih tepatnya menurut saya, wanita suka berbagi. Berbagi rasa, berbagi pandangan, berbagi pikiran. Suatu hal yang menyesakkan hati dan pikiran akan lebih ringan rasanya jika kita ceritakan ke sahabat kita. Kenapa harus dipendam sendiri? Toh kita percaya sahabat adalah sahabat. Kedekatan dengan seorang sahabat bisa jadi lebih dibandingkan kedekatan dengan pasangan Anda, orang tua atau saudara kandung Anda. Dulu saya pikir cerita di film atau sinetron itu hanyalah buatan manusia saja. Rasanya berlebihan kalau ada suami yang tega memukul istrinya, kisah anak angkat yang disia-siakan atau diperlakukan berbeda, seorang ayah yang mengancam keluarganya sendiri dengan pistol, istri yang punya pacar baru, ..... rasanya itu cuma di sinetron saja. Tapi kadang realita itulah yang terjadi dan dialami orang - orang yang kita kenal. Selalu ada peran kaum high class yang hanya mau karaoke di ruang penthouse dan selalu ada peran orang yang karaoke dengan voucher. Seringkali kita temui pasangan yang depresi karena tidak bahagia dengan kehidupan rumah tangganya. Mereka bertahan dengan alasan anak - anak, atau karena takut dengan status cerai yang bagi beberapa orang masih tidak wajar dan dianggap tidak pantas. Sedih rasanya saat seorang rekan bercerita bahwa suaminya sudah tidak pernah memberi nafkah lahir selama berbulan - bulan, tidak bekerja dan sering pergi tidak jelas kemana. Dan ini bukan sinetron. Rekan yang lain lagi suaminya sering main perempuan bahkan di depan keluarganya sendiri sudah tidak punya malu. Mengapa hubungan seperti ini dipertahankan? Cerai memang bukan selalu solusi yang tepat. Tapi coba lihat bagaimana Tuhan menjelaskan bahwa telah Dia ciptakan manusia berpasang-pasangan ........ agar mereka merasa tenang. Berpasangan sehingga tercipta ketentraman, ketenangan. Bukan berpasangan karena sudah ditanya oleh tetangga dan saudara mengapa belum menikah, bukan juga karena malu dipanggil perawan tua. Norma di masyarakat mungkin memang seperti itu, tapi kebahagiaan kita adalah hal yang layak diperjuangkan. Kita hidup di dunia ini berhak untuk bahagia, merasakan ketenangan, merasa tentram dengan pasangan kita. Dunia ini tidak pahit, pasangan yang baik hati, penyayang dan sabar itu ada, kita sendiri yang menentukan akan seperti apa hidup kita. Cinderella story does exist, coz I wrote my own fairytale.

Senin, 17 September 2012

#Love

Pernahkah Anda kehilangan sesuatu yang sangat berharga dari Anda? Saat cincin kesayangan Anda hilang, pasti ada rasa sedih dan kecewa. Saat sahabat Anda pergi lebih dulu karena dipanggil Tuhan, tentu ada rasa sedih yang mendera. Hal terindah dan berharga itu tentu berbeda bagi setiap orang.

Hari ini saat siaran, saya memutar lagu Seluruh Nafas Ini Last Child featuring Giselle. Syairnya mungkin sesuatu yang biasa, yaitu tentang cinta. Tapi beberapa kalimat serasa menampar saya dan mengingatkan saya bahwa ada hal teristimewa dan terindah yang memang harus diperlakukan secara istimewa dan indah. 'Ini yang terakhir, aku menyakitimu. Takkan ku sia - siakan hidupmu lagii...... '

Hal terindah dalam hidup adalah orang yang kita kasihi bahagia dan tersenyum bersama kita. Kadang kita terbawa emosi dan hanya menuruti keinginan atau sudut pandang kita saja. Apa yang terbaik dari sudut pandang kita belum tentu terbaik baik orang yang kita kasihi. Memastikan mama tersenyum setiap hari, melihat keponakan atau putra - putri Anda tertawa gembira, dan memandang wajah orang yang Anda kasihi bahagia bersama Anda. Sudahkah saya melakukan itu semua?

Cincin yang hilang akan membuat kita lebih berhati - hati agar itu tidak kita alami lagi. Tapi saat orang yang Anda sayang mungkin tidak lagi bersama kita, apa kita bisa beli baru lagi ?

Sabtu, 08 September 2012

Panah Asmara

Jarak kadang memang terasa membatasi jalan. Social media rasanya tak cukup untuk pengobat rasa saat lama tak bersua. Malem minggu di depan lappy itu sesuatu bener deh. Yang ada di kepala hanya ide cerita yang terus berdatangan sementara tangan ini belum juga mau melanjutkan cerita yang telah disusun sebagian.

Kita sebut saja ada seorang laki - laki dan perempuan yang selama ini masing - masing memendam rasa tanpa ada yang berani mengungkapkan. Sayang waktu itu mereka belum kenal cupid, kalau sudah, mungkin bisa request ke cupid untuk menembakkan 'panah asmaraaa ..... panah asmaraaa.... sudah kubilang sayaaang' *backsound Afgan Panah Asmara keluar ^-^.

Laki - laki dan perempuan itu pada masa tertentu pernah tinggal berdekatan, bahkan sebenarnya mereka sering menggunakan bis yang sama saat sore hari. Perempuan muda itu sebenarnya sering mengamati laki - laki tersebut, cara dia berjalan, bagaimana kemejanya bagian belakang sering kali tidak rapi, lengan panjangnya tidak dikancingkan, dan tas ransel tipis yang dipakai oleh laki - laki itu. Sebenarnya banyak sekali kesempatan bagi kedua remaja tadi untuk saling mengenal lebih dari sekedar tahu nama saja. Beberapa kali perempuan muda itu sering berusaha mengajak berbicara, mencari perhatian dari laki - laki yang dia kagumi itu, tapi laki - laki itu seringkali berusaha menghindar.

Saat akhirnya mereka berpisah dan berbeda kota, beberapa kali ada kesempatan mereka hampir saja bertemu, namun kesempatan itu pun terlewat. Waktu berlalu hingga akhirnya suatu saat mereka kembali dipertemukan di jejaring sosial. Dan merasakan kedekatan yang sempat tertunda. Di perbatasan jalan inilah rasa yang belasan tahun tertahan ini serasa ingin meledak keluar. Perasaan ingin bersama..... ingin memiliki..... yang semuanya sulit karena jauuuuuh sekali cinta itu bisa tergapai.
Mereka berbeda kota dan........ laki - laki itu telah memiliki pasangan.

................................................................................................................................................

Bagian dari cerita di buku yang saya susun.

Kamis, 06 September 2012

Kamu, Kamu dan Kamu, Semua Sama.

Mama dan Rara adalah karakter yang sering saya pakai untuk menceritakan hubungan seorang mama dengan putrinya. Hubungan yang dekat dalam karakter yang saya buat ini seringkali digambarkan dalam obrolan tentang hubungan laki - laki dan perempuan, bagaimana Rara yang masih di bangku SMA menjalin pertemanan dengan rekan - rekannya, termasuk dengan lawan jenisnya.

Mama yang saya gambarkan disini adalah perempuan mandiri yang sehari - hari mengurus rumah tangga dan memang mencurahkan waktu hanya untuk keluarga. Memilih karakter Mama dan anak perempuannya merupakan hasil imajinasi saya sendiri, dimana saya jika nanti memiliki anak ingin memiliki kedekatan dengan anak - anak saya, seperti halnya Rara yang menceritakan hal apapun kepada mamanya.

Saya memang belum seperti mama saya sendiri yang benar - benar sudah lebih makan asam garam kehidupan. Saya ingat berulang kali mama selalu mengatakan pada saya untuk bersikap layaknya perempuan, bertingkah laku layaknya perempuan, menjaga kehormatan keluarga. Mungkin dulu saya kurang paham maksud beliau, bagaimana menerapkan hal tersebut dalam kehidupan saya.

Seiring waktu saya dan kehidupan saya pun bertemu dengan kehidupan teman - teman saya, dan orang - orang lain di sekitar saya. Salah satu hal yang sering saya lakukan adalah makan siang bersama teman - teman saya sembari memperhatikan orang lain yang juga makan siang di tempat tersebut, sehingga lama - lama bisa membedakan orang itu sedang bahagia atau tidak, sedang membicarakan apa, atau bahkan datang dengan siapa.

Di sebuah kafe yang menjual es krim sebagai menu utama, saya sering melihat anak - anak SMA yang datang dengan pacarnya. Jadi mengenang masa - masa SMA dulu yang kadang membuat saya tersenyum sendiri jika ingat kelakuan saya pada masa itu. Saat ini saya bisa paham mengapa dulu mama saya melarang saya menemui kakak kelas yang sering datang ke rumah, atau mengapa mama saya ramah dengan teman saya si C misalnya. Itu karena kaca mata orang tua jauh lebih tajam dari mata telanjang saya di umur SMA dulu. Kadang juga saya lihat ada segerombol anak perempuan yang berbicara tentang pacarnya, ada yang tertawa, kadang ada juga remaja putri yang sembari menahan tangis menceritakan ke sahabatnya bagaimana hubungannya dengan pacarnya. Dan ini cukup sering terjadi sehingga saya merasa gemas dan ingin berkata pada mereka, 'Jangan terlalu dipikirin, pilih aja satu laki - laki lain. Semua sama.'

Semua laki - laki sama? Well, semua anak laki - laki remaja yang sering kumpul dengan teman - temannya saat tidak membicarakan bola, atau topik lain, mereka membicarakan masalah fisik perempuan. Fisik.

Salah seorang kenalan saya setahun lalu sebelum menikah dia sempat bingung karena ternyata dia merasa masih mencintai mantannya dan belum yakin akan melanjutkan rencana pernikahan dengan calonnya sekarang. Tapi untuk melepaskan calonnya dia juga ragu. Dan sekarang? Kenalan saya sendiri bilang, dia tidak keliru memilih, dia sendiri melihat bagaimana kehidupannya dan bagaimana kehidupan mantannya yang dulu sepertinya masih dia cintai. Semua itu sama.

Dalam perjalanan hidup kita tentu ada beberapa orang yang datang dan pergi, yang membawa kebahagiaan dan kesedihan. Yang semakin lama saya semakin menyadari bahwa pada dasarnya semua itu sama. Orang dengan karakter apapun, selalu akan memberikan input yang sama pada kita, yaitu kebahagiaan dan kesedihan, seperti yang tadi sudah saya sebutkan. Kedekatan dengan orang kadang membuat kita tergantung pada keberadaannya dan merasa takut jika akan kehilangan dia, merasa tidak mampu jika tidak ada dia. Kondisi ini seringkali membuat kita tidak berpikir logis bahwa keberhasilan kita tidak bergantung pada orang lain.

Orang boleh datang dan pergi. Mereka mungkin meninggalkan luka namun sakit hati pun akan hilang dengan berjalannya waktu.

Rabu, 05 September 2012

Circle of Love

Saat berulang tahun atau saat Anda berhasil mencapai suatu prestasi, tentu banyak orang yang memberikan ucapan selamat bahkan merayakan momen tersebut bersama Anda. Saat bersama seperti itu, energi cinta yang terasa tentu luar biasa. Kebahagiaan yang Anda rasakan tentu berlipat rasanya jika semua orang ikut bersuka cita.

Kelahiran bayi mungil di sebuah keluarga, hari pertama masuk sekolah bagi putra - putri Anda, potong rambut pertama kali, tanggalnya gigi pertama kali, momen apapun bisa menjadi sangat istimewa karena kekuatan cinta. Semua momen itu terasa semakin istimewa saat kita bisa mengenangnya di kemudian hari. Saya beruntung hingga SMA sering diantar jemput oleh orang tua saya. Saat mungkin bagi beberapa orang hal itu membuat mereka menganggap saya anak manja, tidak mandiri. Dulu beberapa kali saya sempat minta berangkat sendiri atau paling tidak pulang sendiri bersama teman - teman saya. Tapi kini semakin saya bersyukur bahwa selama saya SMP, mama selalu menyiapkan bekal saya hingga kelas 3 karena di sekolah Muhammadiyah, mata pelajaran yang dipelajari lebih banyak jadi jam pulang pun jauh lebih sore dibanding siswa sekolah negeri. Hingga SMA, ayah sering mengantar jemput saya, padahal kantor ayah berlawanan arah dengan SMA saya. Semua karena sayang mereka pada saya. (Love you, Mom and Dad).

Kalau sekarang banyak berita seorang anak nekat berbuat hal - hal yang membahayakan diri mereka sendiri dan teman - temannya karena kurang perhatian dari orang tua, itu membuat saya bersyukur tak henti pada Tuhan karena memiliki keluarga yang selalu mendukung saya. Saya kini bisa memahami mengapa mama menceritakan ke semua orang saat saya mendapat juara Pelajar Teladan Kodya Yogyakarta saat SMP, saat saya masuk Dimas Diajeng Jogja, saat memenangkan lomba presenter di 2 TV lokal di Jogja, Lomba Menulis Surat Untuk Presiden, Karya Tulis Ilmiah dan banyak lagi yang saat itu membuat saya malu karena selalu dipamer-pamerkan oleh mama dan ayah. Tapi sekali lagi itu karena rasa bangga dan sayang mereka pada saya.
(Love you, Mom and Dad).

Dan saat saya terjatuh dan diberi cobaan oleh Tuhan, mereka berdua tidak pernah meninggalkan saya. Mereka berdua, kakak - kakak saya dan sahabat - sahabat saya, mereka semua saat itu tidak pernah meninggalkan saya. Yustin teman saya bahkan bisa sehari lebih dari tiga kali menelpon saya, kakak saya memastikan tidak ada hal - hal yang sensitif yang mungkin akan menyebabkan saya semakin terpuruk. Mama saya orang yang tegas dan kuat, mama selalu melarang saya menangisi hal yang tidak perlu, selalu menguatkan saya, meyakinkan saya bahwa saya mampu, jauh lebih mampu dari beliau. (Love you Mom ... so much). Ayah saya setiap hari sholat malam untuk mendoakan saya, kebahagiaan dan kesuksesan anak - anaknya.

Dan setelah saya kembali bangkit dan meneruskan jalan saya, apakah mereka melepaskan saya begitu saja? Yang saya lihat justru mereka tetap erat memeluk saya, mencintai saya. Hati ini semakin bahagia saat seseorang yang saya sayang menggoda saya, "Yang, kalau kromo inggilnya aku cinta kamu apa?"

Selasa, 04 September 2012

13 31

13 Going On 30, salah satu film drama komedi romantis yang membuat saya belajar untuk memandang segala sesuatu lebih hati - hati, dan terbuka pada masukan keluarga dan sahabat - sahabat saya. Film ini sudah lumayan lama, namun sesekali masih saya tonton di rumah. Sering kali kita melihat sesuatu hanya dari keindahan luarnya, namun saat dikenal lebih dekat ternyata banyak hal yang justru kebalikan dengan keindahan itu. Tidak menutup kemungkinan sesuatu yang indah justru semakin indah juga bagian dalamnya. Ini namanya baru pilihan yang tepat.

Kembali ke film 13 Going On 30. Kalau saat kita berusia 13 tahun kita mendapat kesempatan untuk melihat kita di usia 30 nanti, pasti ada banyak hal yang akan Anda persiapkan, banyak sekali hal - hal yang mungkin bisa Anda ganti sesuai keinginan Anda. Hmm.... tapi apakah benar dengan mengganti beberapa hal tersebut Anda akan pasti lebih berbahagia?

Suatu hal pasti berkaitan dengan hal yang lain. Tidak ada satu hal di dunia ini yang bisa berdiri sendiri lepas dari keterkaitan dengan yang lain. Hidup yang saya jalani juga demikian. Semakin hari semakin tampak benang - benang tersambung dari rangkaian peristiwa di masa kecil saya, remaja hingga sekarang saya abegeh *buang KTP ^_^.

Kadang justru semua akan terasa lebih indah dan berkesan saat kita menjalani hidup ini tanpa perlu tahu bagaimana kita nanti dua puluh atau lima puluh tahun nanti. Tuhan selalu punya alasan indah mengapa semua terjadi, bahkan jika Anda sudah tidak bertemu dengan seseorang yang berkesan di diri Anda selama 13 tahun dan kini kembali bertemu di usia 31 tahun, itu juga merupakan rencana Tuhan. Tapi harus diingat kalau di film 13 Going On 30 mungkin Anda akan kembali melihat kisah Cinderella yang happily ever after, well.... di dunia nyata kisah Cinderella ini mungkin tidak sebanyak kejadian di film, tapi toh pangeran tampan tetap bisa kita temukan.

PS : 13 is my lucky number