Selasa, 27 September 2011

Aku Mencintainya Walau Dia Gemuk Dan Makan Jengkol

Beberapa hari yang lalu, saya banyak menghabiskan waktu dengan teman saya dan pacar barunya. Tadinya dia sangat khawatir orang tuanya akan menertawakan pacarnya yang agak gempal, double chin dan..... well ya, dia gemuk. Terus terang menurut saya, dia sebenarnya sudah pas dengan mantannya yang dulu, anaknya wajar, sederhana dan cerdas. Kebetulan saya biasanya berteman juga dengan pacar teman saya, jadi saya juga cukup kenal dengan mantan teman saya ini. Sebut saja teman saya ini Adrian, itu nama tengahnya, dan mantannya adalah Lindy, bukan nama sebenarnya ya, bisa dijitak saya.

Berbeda dengan pacar baru teman saya ini yang manja, dan kelihatan menuntut untuk cepat - cepat menikah, Lindy, mantan Adrian anak yang cerdas dan tidak manja. Saya pribadi tidak pernah bertanya atau berusaha mencari tahu mengapa mereka putus. Saat saya sesekali pergi makan siang dengan Lindy pun kita tidak pernah membahas penyebab mereka putus, walau saya tahu bahwa Adrian berselingkuh dengan cewek baru ini sebelumnya. Jadi ya klise saja, katakan mereka belum jodoh. Well, sebenarnya dalam hati saya suka gak tahan pengen cerita ke Lindy bahwa si cewek baru ini selain malas mandi, juga hobi makan jengkol. Astaga Lind........ pas ngobrol di depanku pun nggado jengkol.

Saya memang sedikit membandingkan mereka berdua dan membuat gambaran secara umum bahwa bagi pria, faktor manja sangat penting dalam diri perempuan terutama calon istrinya. Faktor manja ini akan membuat pria merasa dibutuhkan. Perempuan mandiri memang hebat, namun pada saat - saat tertentu, manja itu perlu. Selepas kuliah, Lindy membuka usaha butik, salon dan laundry yang bisa dibilang sekarang ini dia sudah mapan. Adrian teman saya sendiri adalah seorang karyawan swasta, demikian juga dengan pacar barunya tadi. Adrian sendiri saat ini masih berusaha mencari pekerjaan baru karena merasa pekerjaan di kantor yang sekarang tidak sebanding dengan hasil yang diterima.

Pacar baru Adrian mampu mengisi bagian yang sebelumnya tidak terisi saat dengan Lindy. Sebenarnya bagi saya hubungan ini kurang seimbang karena bisa dibilang si cewek baru ini lebih menguasai Adrian, lebih mendominasi. Tapi yang saya lihat, Adrian sangat menyayangi cewek ini. Kalau berdua, Adrian selalu berusaha membawakan tas milik ceweknya, mengambilkan minum, istilahnya melayani dia. Saat dengan Lindy, Adrian memang sesekali mengantarkan Lindy pergi mencari ini itu, tapi sebagian besar Lindy bisa melakukan keperluannya secara mandiri, yang bagi saya pribadi, itu OKE banget.

Seperti tadi saya tuliskan sebelumnya, Lindy pribadi yang mandiri dan pintar mengelola. Adrian teman saya ini introvert, jadi sebelum mengenalkan pada orang tuanya, saya harus jutaan kali bilang, kalau mau nikah, ya kapan lagi mau ngenalin cewekmu kalau gak sekarang. Adrian yang kurang pede merasa pas bertemu dengan si cewek baru yang tidak semandiri Lindy. Kemanjaan cewek baru ini justru memupuk percaya diri Adrian dan membuat dia merasa dibutuhkan.

Rasanya aneh menjadi teman di antara Adrian dan Lindy yang dulunya adalah pasangan kekasih, dan sekarang adalah teman saya. Tapi sayang Adrian dan Lindy tidak lagi berteman karena si cewek baru ini keberatan dan bahkan sempat meneror FB Lindy. Hiihihi..... Sabar ya Lin, pacaran ala ABG mau kawin biasanya emang begitu.

Artikel ini saya tulis karena saya sayang sama Lindy yang lagi diganggu bayi via FBnya ^^. Tagline Adrian sekarang emang, 'Aku mencintainya walau dia gemuk dan makan jengkol' tapi buatku kamu macem tas kw super kok. Love you, Lind.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar