Selasa, 28 Agustus 2012

Setangkup Haru Merindu di Jogja

Jalan - jalan ke Jogja, dulu dan sekarang tentu berbeda.  Jogja Istimewa memang bikin kangen. Mungkin Jogja sudah berkembang dari kota pendidikan menjadi kota dengan sejuta rasa. Banyaknya mahasiswa yang melanjutkan pendidikan di Yogyakarta membuat banyak tempat usaha yang dibuka. Julukan Jogja mungkin kini tidak sekedar kota pendidikan, kota budaya, tapi juga kota laundry, kota kos, kota burjo, kota angkringan dan banyak lagi. Bahkan angkringan pun kini dikelola secara exclusive. Ngobrol dengan teman sembari menikmati suasana nyaman di Raminten, angkringan exclusive yang berada di daerah Kotabaru dan Jl Kaliurang, Yogyakarta pasti akan berkesan.

Tapi tidak hanya angkringan yang menjamur di Jogja, di hampir semua sudut jalan, kita bisa mudah menemukan laundry kiloan yang menjadi favorit mahasiswa dan juga ibu rumah tangga. Tak hanya mahasiswa yang menggunakan jasa laundry, ibu rumah tangga pun banyak yang memilih menggunakan jasa laundry, agar waktu mereka bisa digunakan untuk melakukan aktivitas dan tugas - tugas yang lain. Bahkan, jika dikalkulasi, seringkali justru biaya laundry lebih murah dibanding jika kita mencuci sendiri.

Warung makan rames menjamur di Jogja. Ibu rumah tangga pun bisa dengan mudah membuka warung makan dengan menata makanan yang sehari - hari juga disajikan untuk keluarganya di meja di depan rumah, dengan ditutup kertas koran. Memang, semakin banyak orang datang menetap di Jogja, membuat kita mudah membuka usaha, tapi kadang kita sering melupakan bahwa asal membuka usaha bisa membuat kenyamanan dan keindahan Jogja jadi berkurang.
Kini juga banyak menjamur usaha penyewaan mobil di Jogja. Banyaknya orang yang berkunjung ke Jogja memang membuka banyak sekali peluang usaha. Namun berapa kali kita lihat satu buah laundry buka dan tak berapa lama tutup. Membuka jasa laundry tentu tidak sekedar berani bersaing harga. Tidak selamanya harga murah yang dicari oleh pelanggan.

Yogyakarta juga kini bisa dikatakan sebagai kota roda dua. Semakin banyaknya orang yang menetap di Jogja, tentu menambah juga jumlah kendaraan yang berlalu lalang di Jogja. Tentunya jika Anda tinggal di Jogja, yang perlu kita cermati adalah bagaimana membuat kita semakin nyaman hidup dan tinggal di Jogja. Tidak hanya menggunakan fasilitas yang ada di Jogja dan mencari kemudahan selama tinggal di Jogja, tapi bagaimana saat nanti kita kembali berkunjung ke Jogja, kota ini tetap terjaga. Hal yang sederhana seperti menjaga kenyamanan dan ikut berbaur dengan warga di sekitar tempat kita tinggal merupakan langkah awal untuk ikut serta menjaga kenyamanan kota Jogja.

Jogja memang istimewa, selalu ada setangkup haru dalam rindu saat pulang ke Jogja. (Yogyakarta, KLA Project)

2 komentar:

  1. kemaren pas mudik aku nyempetin main di yk sebentar. Ruameeenya malioboro. Sampe terkenal ma abang2 becaknya yg kelewat berani mepet2.:(

    BalasHapus
  2. Iyaa memang sedih ya, jd kurang enjoy nikmati malioboro.

    BalasHapus