Siang itu saya janjian dengan teman saya, untuk ngobrol dan makan siang setelah libur Lebaran kami tidak bertemu. Niatnya ngobrol seru hasilnya jadi menggalau karena yang duduk di sebelah kami ngga kalah seru saling curhat pacarnya begini, tunangannya begitu dst. Pernahkah merasa ingin bertanya pada Tuhan, mengapa kita
bisa merasa nyaman dengan seseorang tapi orang itu justru tidak menjadi
pasangan kita? Kisah seperti ini seringkali diangkat menjadi film yang saya dan
banyak wanita lain sering ‘mbrebes mili’ saat melihat. Jadi ingat film Life Is
Beautiful yang merupakan film favorit saya. Film yang menunjukkan rasa cinta
yang tulus, kekuatan cinta yang memastikan pasangannya dalam kondisi apapun
akan tetap merasakan bahwa dia dicintai. Banyak lagi kisah lain yang
menceritakan kekuatan cinta yang dalam keseharian, kita terkadang justru
menganggap remeh hal ini.
Kisah nyata yang mungkin sudah banyak diketahui adalah Bebi
Romeo dan Meisya Siregar. Lagu Mencintaimu yang dinyanyikan KD dulu memang
sangat mewakili perasaan Bebi Romeo yang menulis lagu itu. ‘Mencintaimu, seumur
hidupku, selamanya setia menanti. ‘ Hal ini seperti tertanam dalam pikiran
penciptanya dan membuktikan dalamnya rasa cinta yang terjalin antara Bebi dan
Meisya saat itu. Hingga setelah sekian waktu masing – masing dari mereka
menjalani hidupnya sendiri, akhirnya mereka kembali bersama.
Kalau melihat tayangan On The Spot di Trans 7, atau
googling, kita sering juga menemukan kisah cinta yang unik dari beberapa
pasangan. Namun itulah realita kehidupan. Bahwa seringkali kita menemukan orang
yang benar – benar memahami kita justru disaat yang tidak mungkin. Kalau wanita
sering merasa dekat dan kuat dengan sisterhoodnya, saya bersyukur juga memiliki
hal ini. Bahkan tanpa berkata pun seringkali teman baik bisa memahami apa yang
akan kita ucapkan. Rasanya seperti belahan jiwa atau Noah menyebutnya Separuh
Aku. Jika dia sedih, kita bahkan bisa merasakan kesedihan itu. Thanks to my Yustin.
Cinta itu memang universal, tapi rasa cinta yang terpupuk
sendirinya sedari usia dini, seperti ucapan seorang remaja yang saya tuliskan berikut pasti menyentuh hati
Anda, dan juga hati saya.
‘ Aku sayang kamu, meski aku ga punya motor untuk jemput dan
anter kamu, tapi aku mau jagain kamu semampu aku. Mau jadi pacarku ya? Love you a lot... Love you with all of you’
Beruntungnya yang ditembak dengan tulus seperti itu. *ngelap air mata terharu hiksss pengeeennya ditembak kayak gitu.
jadi produktif menulis ya? hihihi *lirik blog sendiri yang udah lama dianggurin* :D
BalasHapusbaru 'menggebu' menulis lebih tepatnya. ^^
Hapus