Minggu, 11 November 2012

Honey Bee

Suatu hari sepasang kekasih berjalan - jalan di sebuah pusat perbelanjaan dan berniat menonton film. Ini film terbaru yang semua orang pasti ingin lihat. Bukan filmnya yang akan dibicarakan, tapi kebersamaan mereka. Berjalan beriringan, berhenti membeli jagung manis satu cup untuk dimakan berdua atau sesekali saling menyuapi satu sama lain. Saat berjalan berdua yang ada hanya perasaan bahagia, perasaan seru. Saat menonton film, di dalam bioskop mereka terus berpegangan tangan dari awal film hingga selesai film. Sang pangeran pun tak lelah bahunya dipakai bersandar selama menonton film oleh kekasih hati. Saat berdua, serasa semua masalah yang menjerat itu hilang, yang ada bahagia. Saat kekasih merajuk, pangeran akan berusaha menyenangkan hati kekasihnya, demikian juga sebaliknya. Love is in the air. Mungkin hingga datang masanya sang pangeran berniat memasangkan cincin untuk kekasih hatinya. Saat cincin itu nanti benar - benar terpasang, yang ada hanyalah indahnya hidup. Cinta memang semanis madu. Cincin adalah tanda sayang, tanda kasih. Suatu saat mungkin sang pangeran tidak berjodoh dengan sang kekasih hingga yang tersisa hanyalah pahit dan sakit. Cincin tanda sayang pun tergeletak bahkan mungkin tanpa sempat disematkan di jari manis sang kekasih. Saat mengingat atau mendengar namanya, yang terasa kini pilu, semua kenangan lalu hanya membuat hati teriris dan makin tak menentu. Cinta kadang memang manis seperti madu, tapi juga menyengat seperti lebah. Honey bee...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar